Nama:
Benny Valdo.S
Nim : 0905012121
Kelas
: ME-5G 1
IMPLEMENTASI
ISO 9000 DI DUNIA INDUSTRI
PENERAPAN
sistem manajemen mutu ISO 9000 saat ini telah mencakup berbagai bidang yang
sangat luas, tidak terbatas pada sektor industri manufaktur. Dari sektorjasa
perbankan, asuransi, pendidikan, perhotelan, telekomunikasi, transportasi,
bisnis teknologi informasi, sampai industri petrokimia. Pesatnya perkembangan
jumlah perusahaan yang menerapkan ISO di dunia itu tidak terlepas dari
perkembangan lingkungan strategis,khususnya perubahan tuntutan dan perilaku
konsumen. Secara terperinci perubahan tersebut dikelompokkan
menjadi: PENERAPAN sistem manajemen mutu ISO 9000 saat ini telah mencakup
berbagai bidang yang sangat luas, tidak terbatas pada sektor industri
manufaktur. Dari sektorjasa perbankan, asuransi, pendidikan, perhotelan,
telekomunikasi, transportasi, bisnis teknologi informasi, sampai industri
petrokimia. Pesatnya perkembangan jumlah perusahaan yang menerapkan ISO di
dunia itu tidak terlepas dari perkembangan lingkungan strategis,khususnya
perubahan tuntutan dan perilaku konsumen. Secara terperinci
perubahan tersebut dikelompokkan menjadi:
Pertama, Emerging market.
Pada saat ini telah demikian beragam dan dibanjiri banyak produk impor yang
merupakan substitusi produk dalam negeri. Ditopang oleh kemudahan yang
diberikan pemerintah berupa insentif pajak, penurunan bea masuk, perubahan
aturan perundangan dalam kerangka AFTA, APEC dan terakhtrkarena keterikatan
dengan IMF, dengan mudah orang mendapatkan Permit, Surat Ijin Usaha Tetap
(IUT) dan Surat Ijin Operasi, baik yang berstatus PMA, Joint Venture ataupun
PMDN. Jika dahulu karakter pasar adalah semi captive market yang
oligopolistik, kini berubah menjadi pasar global yang
kompetitif {competitive market}. Pelaku bisnis di Indonesia menyadari
bahwa pasar yang terbuka hanya dapat dilayani oleh produk-produk terbaik yang
diproduksi dengan proses yang konsisten. Hal itu hanya dapat terjadi jika
perusahaan telah menerapkan sistem manajemen yang menjamin konsistensi
manajemen yaitu ISO 9000.
Kedua, second curve of life
cycle. Kehidupan pasti melalui suatu kurva “S” yang merepresentasikan
tahap lahir, tumbuh, belajar, menjadi dewasa, berhasil sukses, menjadi tua dan
akhirnya mati. Kalau perusahaan sudah “tua” pada dasarnya akan “mati”. Apabila
perusahaan dan produknya masih ingin tetap hidup, diminati dan menciptakan
loyalitas pelanggan, maka perusahaan harus melakukan migrasi dari kehidupan
kurva pertama ke kehidupan kurva kedua. Organisasi harus melakukan penyegaran.
Bisnis yang mengandalkan dan atau ditopang captive market yang besar,
lambat laun akan mengalami masalah cash-flow karena per-saingan yang
semakin tajam. Agar tetap dapat menjalani “kehidupan” kembali secara wajar,
organisasi harus mulai merancang kembali (redesign) orientasi usahanya,
rekayasa ulang infrastruktur bisnis (reenginering) maupun perampingan
(downsizing). Pengembangan target segmen pasar harus lebih diarahkan pada
sektor yang kompetitif, dengan konsumen yang kritis.
Ketiga, environmental sound
business practices. Trend perkembangan bisnis di masa depan semakin
dilingkupi oleh tuntutan dan prasyarat-prasyarat teknikal dari konsumen yang
semakin ingin produk berkualitas dan produk ramah lingkungan. Green
consumers mensyaratkan produk-produk barang maupun jasa yang ramah
lingkungan dan diproses secara ramah lingkungan. Organisasi harus mempertahankan
citranya di mata konsumen dan masy’arakat sebagai perusahaan yang
mengako-modasi persyaratan lingkungan dan mengutamakan standar internasipnal di
bidang manajemen lingkungan (ISO seri 14000) dari produknya, baik berupa barang
maupun berupa jasa.
Keempat, quest for
competitiveness. Perubahan cara pandang terhadap kebutuhan konsumen dengan
penekanan pada matriks kompetisi merupakan cara yang paling mudah untuk
mempertahankan pertumbuhan pendapat-an, pertumbuhan laba dan eksistensi
organisasi. Pertumbuhan organisasi bukan fungsi dari perubahan kondisj
eksternal semata. Oleh karena itu kita tidak dapat menerangkan pen-dekatan
eksternal terhadap urgensi pembenahan organisasi secara internal. Dalam model
pertumbuhan Greiner, organisasi harus terus melakukan pembenahan internal tanpa
menunggu tuntutan dari pihak luar. Organisasi harus semakin
efiesien (smallef), semakin baik (better) dan memiliki
keunikan yang berbeda dari pesaingnya (different unique). Agar
semakin efisien organisasi harus melakukan restrukturisasi portofolio usaha dan
merampingkan buku induknya (downsizing the headcount). Agar semakin
baik organisasi harus melakukan proses rekayasa
ulang (reenginee-ring) dancontinuous improvement. Untuk itu
dibutuhkan pedoman sistem kerja yang baku yang menjamin proses continuous
improvement yang berdaya guna dan berhasil guna.
Kelima, quality trends. Trend
pasar internasional bagi segala macam produk saat in menuntut standar kualitas
atau mutu yang semakin tinggi. Standar tersebut bahkan telah diratifikasi oleh
sebuah organisasi standar mutu internasional yaitu ISO (International
Organization for Standardization). Konsumen hampir di seluruh belahan dunia
saat ini menuntut sertifikat ISO 9001:2000 sebagai minimum
requirements. ISO 9001:2000 yang mengatur sistem manajemen mutu ini
menjadi empat kelompok elemen, yaitu: Management Responsibility, Resource
Management, Process Management (terdiri dari Input-Proses-Output),
dan Measurement & Anafysis Improvennent. Satu kelebihan ISO
ini adalah dimasukkanya variabel pengukuran kepuasan pelanggan. Agar
produk Indonesia kompetitif di pasar internasional maka dengan datangnya era
mutu ini, semua proses bisnis tradisional dan konvensional berbasis waktu dan
target harus diubah menjadi proses berbasis mutu sesuai standar ISO 9000.
Begitu tingginya “daya jual” ISO 9000, sehingga semakin banyak perusahaan
berlomba untuk memperoleh dan mempublikasikannya.
Keenam, economic crisis
turbulance. Alasan terakhir dan paling utama dari kebutuhan
penerapan ISO 9000 bagi organisasi adalah turbulensi kondisi ekonomi akibat
krisis. Ketidakpastian kurs valuta asing, fluktuasi permintaan luar negeri,
penurunan daya serap pasar domestik, suku bunga tinggi dan sejumlah variabel
ketidakpastian pasar lain, menyebabkan organisasi sangat membutuhkan
prosedurdan sistem yang men-drive dan mengarahkan organisasi untuk
bekerja secara konsisten.
Enam kecenderungan yang terjadi
dilingkungan strategis itulah yang mendorong berbagai organisasi bisnis
menerapkan ISO 9000 yang selain dapat menjamin konsistensi sistem operasi
perusahaan juga dapat dijadikan promotion tools yang efektif.
Tidakkah Perguruan Tinggi menyadari telah terjadi perubahan yang mendasar dari
lingkungan bisnisnya? Hanya ada dua pilihan Mati atau Mutu. Mati perlahan karena
tidak bisa mengikuti perubahan lingkungan. Berubah menjadi berMutu karena ingin
hidup.
1.Implementasi ISO
9000 pada industri manufaktur di Jawa Timur
Sejalan
dengan berkembangnya industri manufaktur saat ini, ISO 9000 dianggap sebagai
suatu kebutuhan untuk persaingan bisnis terutama dipasar internasional. ISO
9000 merupakan suatu standar sistem manajemen kualitas internasional dimana
saat ini banyak industry manufaktur yang sudah mulai berkeinginan untuk
mengimplementasikannya.Implementasi ISO 9000
tidak lain adalah implementasi tiap-tiap elemennya. Oleh karena itu penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat implementasi elemen
ISO 9000, kesulitan serta dampak apa yang timbul akibat implementasi elemen ISO
9000. Karena peneliti ingin mendapatkan informasi yang mendalam mengenai implementasi
elemen-elemen ISO 9000, maka metodologi penelitian yang dianggap paling cocok
untuk digunakan adalah metodologi penelitian kualitatif dengan cara wawancara.
Adapun analisa data hasil wawancara dilakukan dengan menggunakan metode
perbandingan komparatif yang membandingkan satu
perusahaan dengan perusahaan yang lain, dimana perusahan-perusahaan tersebut
memiliki kondisi yang berbeda-beda. Akhir dari analisa yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada umumnya penisahaan masih lemah dalam hal pendokumentasian data, dokumen dan rekaman. Adalah sangat sulit untuk mengubah kebiasaan budaya yang ada menjadi budaya disiplin khususnya dalam ''paper work'. Sedangkan dampak yang dirasakan akibat implementasi elemen ISO 9000 bagi penisahaan adalah adanya kejelasan 'aturan' kerja yang hams dipenuhi/dilaksanakan serta penisahaan dapat lebih memberikan jaminan mutu baik terhadap produk yang dihasilkan maupun proses yang dijalankan.
perusahaan dengan perusahaan yang lain, dimana perusahan-perusahaan tersebut
memiliki kondisi yang berbeda-beda. Akhir dari analisa yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada umumnya penisahaan masih lemah dalam hal pendokumentasian data, dokumen dan rekaman. Adalah sangat sulit untuk mengubah kebiasaan budaya yang ada menjadi budaya disiplin khususnya dalam ''paper work'. Sedangkan dampak yang dirasakan akibat implementasi elemen ISO 9000 bagi penisahaan adalah adanya kejelasan 'aturan' kerja yang hams dipenuhi/dilaksanakan serta penisahaan dapat lebih memberikan jaminan mutu baik terhadap produk yang dihasilkan maupun proses yang dijalankan.
2. implementasi iso 9000 perusahaan
konstruksi di makassar
Mutu merupakan salah satu tujuan
dan sekaligus indikator kesuksesan suatu proyek konstruksi terutama oleh
pemilik proyek (owner) terhadap produk dan jasa layanan pelaksana konstruksi
(kontraktor). Dalam konteks ini, mutu dianggap sebagai salah satu elemen kunci
dari metode dan teknik manajemen proyek konstruksi. Sebagai konsekuensinya,
sistem manajemen mutu harus diterapkan baik di tingkat perusahaan (corporate
level) maupun di proyek (project level). Project Management Institute (PMI,
2000) menyatakan bahwa manajemen mutu proyek merupakan proses diperlukan untuk
meyakinkan bahwa proyek akan memenuhi harapan dan kebutuhan, termasuk semua
kegiatan dari semua fungsi manajemen yang menentukan kebijakan, tujuan dan
tanggung jawab mutu, dalam mengimplementasikannya sedemikian hingga seperti
perencanaan mutu (quality planning), penjaminan mutu (quality assurance),
pengendalian mutu (quality control) dan penyempurnaan mutu (quality
improvement). ISO 9000 adalah salah satu standar sistem manajemen mutu
internasional yang dapat diterapkan baik manufaktur maupun jasa konstruksi
untuk penyempurnaan mutu prosedur dan produk. Adapun tahapan yang
diperlukan untuk menerapkan standar sistem manajemen mutu ISO 9000 adalah mulai dari tahap persiapan implementasi hingga sampai kepada tahap sertifikasi. Sertifikasi ISO 9000 dalam industri konstruksi telah digunakan meluas oleh banyak negara termasuk Indonesia, dan jumlah sertifikat untuk perusahaan konstruksi bertambah dari tahun ke tahun.
diperlukan untuk menerapkan standar sistem manajemen mutu ISO 9000 adalah mulai dari tahap persiapan implementasi hingga sampai kepada tahap sertifikasi. Sertifikasi ISO 9000 dalam industri konstruksi telah digunakan meluas oleh banyak negara termasuk Indonesia, dan jumlah sertifikat untuk perusahaan konstruksi bertambah dari tahun ke tahun.
Sloty Casino Resort - Mapyro
BalasHapusSloty Casino Resort in 이천 출장마사지 Valle 오즈포탈 Haute, 원주 출장마사지 Illinois. 의정부 출장안마 Information and Reviews about the property. Hotel, Casino, and Resort. 충청남도 출장마사지 Located in